Dear Starving People,
Pernah dengar sebuah tempat bernama Cikarang? Pernah nyasar
dan lalu mampir di Cikarang?
Atau, barangkali akan berpindah-haluan ke Cikarang?
Yup, Selamat Datang di Cikarang.
Cikarang, sebuah lokasi yang dinamis dihuni oleh beragam
manusia dari segala macam etnis dan bangsa. Sehingga, hidup di wilayah ini
berasa melihat miniatur kota Jakarta, ibukota Indonesia yang multi-faceted.
Lah kok?
Lah memang kenapa?
Di Cikarang ini terdapat banyak manusia hidup berkembang biak atau bahkan
membelah diri (rada seram macam amoeba). Mulai dari presiden direktur, dewan
komisiaris, menejer, supervisor, hingga para pekerja pabrik dengan segala jenis
istilah jenjang karirnya. Dari sini aja, sudah terbayangkan betapa dinamis nya
Cikarang.
Apalagi kalau kita berbicara tentang asal usul
pekerja-pekerja tersebut. Mulai dari papua, sampai ke Danau Toba, dari Surabaya
sampai ke Kutai, beragam! Di sini, sumber produksi dan sector ekonomi produktif berputar laksananya jam yang terurs berdentang. Sekali rodaya dihentikan, aktivitas produksi pun bisa mengguncang perekonomian nasional. Hebat, kan?
So, apa hubungannya dengan referensi makanan?
Dunia kuliner, dalam kamus yunani kuno istilahnya gastros, memainkan peran paling vital dalam hidup kita setelah masalah ketersediaan air untuk minum. Tanpa logistik, logika ga jalan. Simple nya begitu.
Jadi, untuk starving people yang hendak berkunjung, mampir
setelah lelah macet di jalan tol dari Bandung menuju Jakarta for example, atau
bahkan sekedar tersesat di cikarang, maka kalian butuh referensi, bukan?
Yes, referensi sebuah jawaban tentang enaknya makan di mana
ya?
Welcome, happy reading, and let's eat!!
No comments:
Post a Comment